Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Imam Muslim—semoga Allah merahmatinya—meriwayatkan dalam Sahih-nya,
dari Jabir bin Samurah—semoga Allah meridainya, dia mengatakan,
“Rasulullah Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam keluar menemui kami, lalu bersabda,
‘Mengapa aku melihat kalian mengangkat tangan kalian
seperti ekor kuda yang tidak bisa diam?
Diamlah dalam salat kalian!’”
Hadis ini konteksnya adalah saat tasyahud ketika salam.
Adapun maksud sabda beliau Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam “Diamlah…”
adalah diam dari perkara-perkara yang tidak ada hubungannya dengan salat.
Adapun melakukan rukuk, sujud, mengangkat tangan,
dan semua hal yang merupakan ritual dalam salat,
maka itu adalah sesuatu yang diperintahkan.
Para ulama mengategorikan bahwa gerakan-gerakan yang terkait dengan salat
terbagi menjadi lima jenis:
(1) Gerakan wajib.
Misalnya orang yang salat tidak menghadap kiblat
berdasarkan ijtihadnya, kemudian ternyata dia keliru,
dan seseorang mengingatkannya,
maka dia wajib berbalik ke kiblat walaupun dia sedang salat.
(2) Gerakan yang dianjurkan.
Misalnya orang yang maju ke saf depan atau menutup celah saf dalam salat jamaah.
(3) Gerakan yang diperbolehkan.
Sebagaimana Nabi Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam yang salat
berjamaah di masjid
sambil menggendong Umamah binti Zainab,
putri Rasulullah Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam.
Jadi, ketika hendak rukuk atau sujud,
beliau Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meletakkan Umamah (cucu beliau).
(4) Gerakan yang makruh.
Misalnya seseorang yang tanpa tujuan mengutak-atik sorbannya,
kain penutup kepalanya, Simāgh-nya,
jenggotnya, atau lain sebagainya.
Seseorang seharusnya berusaha untuk meninggalkan dan menjauhinya.
Walaupun sangat disayangkan, hal ini sering dilakukan dan banyak tersebar.
Seseorang seharusnya menyadari bahwa dia sedang berdiri di hadapan Tuhannya
Yang Maha Agung, Sang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.
(5) Gerakan terakhir, yang merupakan pembatal salat,
adalah gerakan yang keluar dari gerakan yang sudah dikenal
dan melewati batas gerakan yang bisa diterima.
Ini adalah gerakan yang membatalkan salat,
hukumnya haram, tidak diragukan lagi.
Termasuk juga berlebihan dalam gerakan sia-sia yang tidak ada hubungannya dengan salat,
tanpa ada kebutuhan maupun desakan keadaan.
Semoga Allah menjadikan kami dan kalian orang-orang yang khusyuk kepada-Nya
dan mendirikan salat
dengan cara yang membuat Tuhan kita rida,
dan segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam.
====
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
رَوَى الْإِمَامُ مُسْلِمٌ رَحِمَهُ اللهُ فِي صَحِيحِهِ
عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ
خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
مَا لِي أَرَاكُمْ رَافِعِي أَيْدِيكُمْ
كَأَنَّهَا أَذْنَابُ خَيْلٍ شُمْسٍ
اسْكُنُوا فِي الصَّلَاةِ
هَذَا الْحَدِيثُ وَرَدَ فِي التَّشَهُّدِ عِنْدَ السَّلَامِ
وَالْمَقْصُودُ مِنْ قَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْكُنُوا
أَيْ سُكُونٌ فِي أُمُورٍ لَا عَلَاقَةَ لَهَا بِالصَّلَاةِ
وَأَمَّا الرُّكوعُ وَالسُّجُودُ وَرَفْعُ الْيَدَيْنِ
وَكُلُّ مَا هُوَ مِنْ شَعَائِرِ الصَّلَاةِ
فَهَذَا مِنَ الْأَمْرِ الْمَطْلُوبِ
وَحَضَّرَ الْعُلَمَاءُ أَنَّ الْحَرَكَةَ الْمُتَعَلِّقَةَ فِي الصَّلَاةِ
تَنْقَسِمُ إِلَى خَمْسَةِ أَقْسَامٍ
حَرَكَةٌ وَاجِبَةٌ
كَمَنْ صَلَّى إِلَى غَيْرِ الْقِبْلَةِ
اجْتِهَادًا ثُمَّ تَبَيَّنَ أَنَّهُ مُخْطِئٌ
وَنَبَّهَهُ وَحِيدٌ
وَعَلَيْهِ أَنْ يَسْتَدِيرَ وَهُوَ فِي صَلَاتِهِ
وَحَرَكَةٌ مُسْتَحَبَّةٌ
كَمَنْ وَصَلَ صَفًّا أَوْ سَدَّ فُرْجَةً فِي صَلَاةِ الْجَمَاعَةِ
وَحَرَكَةً جَائِزَةً
كَمَا صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
جَمَاعَةً وَفِي الْمَسْجِدِ
وَكَانَ حَامِلًا أُمَامَةَ بِنْتِ زَيْنَبَ
ابْنَتَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَكَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ أَوْ سَجَدَ
وَضَعَهَا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَحَرَكَةٌ مَكْرُوهَةٌ
كَمَنْ يَعْبَثُ فِي عِمَامَتِهِ
أَوْ فِي خِمَارِهِ أَوْ فِي شِمَاغِهِ
أَوْ فِي لِحْيَتِهِ أَوْ نَحوَ ذَلِكَ
وَهَذِهِ يَنْبَغِي أَنْ يَحْرَصَ الْمَرْءُ عَلَى تَرْكِهَا وَالْاِبْتِعَادِ عَنْهَا
مَعَ كَثْرَةِ وُجُودِهَا مَعَ الْأَسَفِ وَانْتِشَارِهَا
وَعَلَى الْمَرْءِ أَنْ يَسْتَشْعِرَ أَنَّهُ وَاقِفٌ أَمَامَ رَبِّهِ
الْعَظِيمِ ذِي الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
وَالْحَرَكَةُ الْأَخِيرَةُ الَّتِي هِيَ مُبْطِلَةٌ لِلصَّلَاةِ
إِذَا خَرَجَتْ عَنِ الطَّوْرِ الْمَعْرُوفِ
وَخَرَجَتْ عَنِ الْحَدِّ الَّذِي يُمْكِنُ أَنْ يَكُونَ مُتَقَبَّلًا
وَهَذِهِ حَرَكَةٌ تُبْطِلُ الصَّلَاةَ
وَهِيَ مُحَرَّمَةٌ بِلَا رَيْبٍ
وَمِنَ الْعَبَثِ الشَّدِيدِ الَّذِي لَا عَلَاقَةَ لَهُ بِالصَّلَاةِ
وَلَا بِالْحَاجَةِ وَلَا بِالْاِضْطِرَارِ
جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْخَاشِعِينَ لَهُ
وَالْمُقِيمِينَ لِلصَّلَاةِ
عَلَى الْوَجْهِ الَّذِي يُرْضِي رَبَّنَا
وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ